Rabu, 22 Februari 2012

Ruang Banggar

Saya sendiri tidak banyak tahu tentang ruang banggar itu.Tapi,menurut pemberitaan,para DPR telah merencanakan dan membangun ruang banggar tambahan senilai 20 miliar rupiah.Dari segi kursi,harga yang tertera seharga Rp.9 juta/kursi yang telah diimpor dari Jerman.Setelah ditanyai oleh para wartawan,mereka malah saling melempar ke wakil rakyat yang lain,terlihat saling menutupi di antara mereka.
-Kenapa harga kursi mahal tersebut berbeda dengan yang ada di situs resmi penjualan kursi tersebut?Apakah ada suatu oknum yang berusaha mengambil keuntungan dari pembelian kursi tersebut?Atau Rp.15 juta per kursi tersebut menjadi biaya ongkos kirim dari jerman ke Indonesia?Tapi kenapa sangat mahal?Tidak mungkin juga semahal itu.Banyak sekali uang rakyat yang dipakai untuk barang2 impor lainnya dan upah untuk arsitek profesional dalam pembangunan itu.Para DPR dapat mengadakan pembangunan hanya untuk sebuah ruang banggar dengan harga 20 miliar rupiah,sedangkan untuk perbaikan sumber daya manusia di negeri ini sangat sulit mengadakannya.Saya lihat di berita,banyak sekali jembatan rusak yang sama sekali tidak mendapat perhatian pemerintah,padahal jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses mereka menuju ke kota,akses anak-anak untuk pergi ke sekolah.Mereka terpaksa menggantungkan nyawa dengan melewati jembatan rusak demi pendidikan dan masa depan.Daripada menambah ruang banggar senilai Rp.20 miliar,sebaiknya uang tersebut dikembalikan ke rakyat dengan cara pembangunan yang nyata untuk rakyat,perbaikan gizi masyarakat pedalaman atau masyarakat yang jarang mendapat asupan gizi yang cukup,pendidikan anak usia dini,pembangunan sekolah,atau bekerja sama dengan beberapa rumah sakit agar membebaskan biaya pengobatan rakyat tidak mampu.
-Kenapa kursi-kursi itu harus impor dari Jerman?
Pemerintah,khususnya PERINDAG seringkali menyarankan warga Indonesia agar mencintai produk dalam negeri dan mengurangi impor barang luar negeri.Nah,ini kenapa malah pemerintah yang suka sekali menggunakan barang kualitas impor?Padahal jika pemerintah mau menggunakan produk dalam negeri,harga kursi ruang banggar tersebut tidak akan semahal itu.Selain itu,hal ini dapat menguntungkan bagi pengusaha dalam negeri yang selalu mengeluarkan pajak untuk pemerintah,sama seperti rakyat Indonesia lainnya,hanya saja mereka pasti mengeluarkan pajak lebih besar.Namun,jika pemerintah seringkali menggunakan barang impor,hal itu hanya akan menguntungkan pengusaha luar negeri yang pajaknya tidak untuk negara ini,hal itu hanya menambah pendapatan perkapita negara tersebut.Akan lebih baik jika para DPR menambah pendapatan perkapita Indonesia dengan membeli produk dalam negeri saja.Kualitas barang di Indonesia malah tak kalah bagus dengan kualitas barang impor,malah terkadang lebih bagus kualitas barang dalam negeri kita.
_Kenapa saling melempar?Emangnya lagi main bola lempar?
Kenapa tidak ada yang mengaku bahwa dialah biang dari pembangunan ruang mahal itu?Takut akan terekspos media?Takut kalau masyarakat akan memandangnya jelek?Tak usah dipungkiri,saat ini masyarakat sudah hampir seluruhnya memandang jelek DPR,dengan semua ketidakpedulian mereka,dengan semua omong kosong dan selalu menuntut kemewahan,tidak memikirkan masyarakat bawahannya.Jika memang DPR adalah wakil rakyat dan sebagai pemimpin,maka siapapun yang meminta pembangunan ruang tersenut akan mengakui semuanya dan menjelaskan bahwa pembangunan tersebut tidak penting adanya.Namun,dengan kondisi mereka yang tidak mau berkomentar,maka jelaslah pembangunan tersebut tidak terlalu penting dan bahkan lebih baik ditiadakan.Tapi apa daya,semua telah terjadi.Pembangunan itu telah dilaksanakan dan uang rakyat telah dipakai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar